Langit
mendung, suasana terasa sepi. Dingin menusuk kulit yang belum terkena air. Mata
baru terbuka sesaat setelah terpejam dalam nyenyaknya tidur disiang hari. Ku
bawa mantel biru tuk sekedar menyelimuti si Vega yang kedinginan diluar sana.
Sambil ku lihat beberapa pasang sandal yang terlihat sangan ganjal. Lalu aku
terdiam sejenak dan mengingat tiga puluh menit sebelumnya. Aku teringat
beberapa orang yang selalu datang ke masjid tuk sholat namun selalu aku
berfikir, mengapa setelah mereka mandi dan sholat, selalu meninggalkan bekas
dikamar mandi. Terlihat air keruh, sabun disana sini dan pada siang ini sandal
sepasang tertukar. Entak sengaja atau tidak.mumpung di bulan ramadlan jadinya
berusaha mungkin khusnudzon. Mungkin ingin sandal yang lebih bagus dari
sandalnya.
Selasa, 28 Juni 2016
Sabtu, 25 Juni 2016
Surat Tak Bertuan
Posted by iqbal ali wafa
On 15.40
| No comments
Diantara kita pasti pernah merasakan
sebuah keajaiban hubungan berkomunikasi tanpa ada hubungan baik berbicara
langsung maupun melalui media. Kalau bahasa jawa terkadang disebut “krentek”
yakni suatu komunikasi yang mana melibatkan filling yang tepat dan itu benar.
Memang tidak semua orang peka dengan ini. seperti contoh, seorang ibu akan
merasakan gelisah atau kefikiran terhadap anaknya dan pada saat itu juga
anaknya sedang mengalami masalah. Contoh lain yang dapat dirasakan adalah
ketika kita sedang berada dirantauan, dan tiba tiba memiliki maksud untuk
menghubungi ibunda dirumah. Namun belum sempat berbicara dan belum sempat
memegang telephone genggam. Tiba tiba terdengar deringan sms atau telepon dari
ibunda kita. Nah inilah yang dimaksud hubungan batin atau krentek.
Rindu Kutitipkan I
Posted by iqbal ali wafa
On 15.39
| No comments
Banyak cerita mengenai perjuangan cinta, baik para
pemuda maupun orang yang tua. mungkin cinta pada orang tua berbeda dengan cinta
para pemuda. Cinta orang tua dapat berupa cinta pada keluarganya entah anaknya,
istrinya atau cucunya. Jika dikaitkan dengan agama, maka cinta orang tua dapat
diartinkan banyak sekali. Salah satu cinta orang tua pada keluarganya adalah
bagaimana membentuk keluarga yang harmonis dan dapat mencukupi kebutuhan
keluarga serta berharap keluarga atau keturunanya lebih baik darinya. Namun
kita tidak banyak membahas itu.
Khusnudzon Sebagai Kunci Ketentraman
Posted by iqbal ali wafa
On 15.38
| No comments
Ketentraman,
apa yang anda rasakan ketika mendengarkan kata “tentram”? bukankah kententraman
adalah keinginan setiap manusia? Darimana ketentraman itu berasal? Mengapa
ketentraman hanya sesaat atau mungkin tak kunjung datang?.
Memang benar,
orang orang mengidamkan ketentraman dimana mereka rela berpindah atau bahkan
rela memodifikasi lingkungan agar mereka merasakan ketentraman. Tentram, damai,
kalau bahasa jawanya adem ayen tentrem loh jinawi, adalah salah
satu tujuan hidup manuisa. Mencari pekerjaan gar dapat makan, membeli sandang
pangan dan papan ujung ujungnya ia ingin mendapatkan ketentraman. Hidup rukun,
tiada permusuhan, tiada pertentangan diantara warga masyarakat, ujung ujungnya
mereka ingin ketentraman juga.
Benar itu tak mungkin
Posted by iqbal ali wafa
On 15.35
| No comments
Benar
merupakan hal yang ingin kita peroleh. Baik kebenaran dalam segi agama maupun
kebenaran dalam segi norma masyarakat. Kebenaran merupakan hal yang sulit kita
peroleh ketika kita berada ditengah-tengah masyarakat. Bagaimana tidak, si A
menganggap apa yang dilakukan itu sudah benar secara agama maupun norma
kebiasaan. Namun si B menganggap apa yang dilakukan si A itu salah dan akan
merugikan orang lain.
DIMANA POSISI MAHASISWA TAKMIR ITU?
Posted by iqbal ali wafa
On 15.33
| No comments
Ngobrol
mengenai mahasiswa, banyak sekali cerita cerita dari mereka. Entah ada yang
bertempat tinggal di kos, rumah kontrakan, pondok hingga ada pula yang menjadi
takmir. Nah, mahasiswa yang menjadi takmir inilah yang memiliki cerita unik.
Jika anak kosan mungkin seperti ada umumnya, mungkin yang mahasiswa yang mondok
memiliki cerita yang berbeda.
MAHASISWA WAJIBKAH PACARAN?
Posted by iqbal ali wafa
On 15.31
| No comments
Pacaran
? mendengar kata pacaran dikalangan mahasiswa sudah terbiasa terdengar
dikalangan masyarakat. Berjalan-jalan berdua, melupakan kejenuhan pikiran
sejenak. Menganggap dunia miliki mereka berdua. Menghiraukan sapaan dari oang
lain serta fokus dalam pembicaraan mereka. Tak urung mereka juga pernah
merasakan kemarahan sejenak. Kemarahan tersebut tidak bertahan lama dan
akhirnya baikan lagi. Namun jika sudah parah, kemarahan itu berujung kepada
perpisahan. Serem kan?
Langganan:
Postingan (Atom)