Senin, 19 Desember 2016

SANTRI TPQ MOGOK HAFALAN

Posted by iqbal ali wafa On 00.25 | No comments


Apa yang anda rasakan ketika anak anda bosan dan engan menghafalkan sesuatu? Apa anda bingung? Apa anda jengkel dan menyerah?. Berawal dari pertanyaan tersebut, saya ada pengalaman ketika mengajar di TPQ. Santri TPQ mogok hafalan doa Qunut, entah mengapa mereka menolak yang namanya hafalan. Ketika para ustadz mengajak untuk mengulang dari awalsaja sudah tidak mau. Apa jawab mereka “aduh hafalan lagi” kalau tidak begitu “tidak mau kalau hafalan” dan banyak nada nada yang keluar.
Kita sadar cara belajar bayi yang baru keluar dari rahim ibunya adalah menggunakan pendengaranya. Karena ke empat indra lainya belum mampu digunakan untuk belajar. Belajar sendiri adalah mecari pengetahuan atau informasi baru. Dapat dibuktikan dengan penelitian sebelumnya. Anak berusia 8 tahun hafal al quran, telisik demi telisik ternyata ketika dalam kandungan sang ibu sering mendengarkan lantunan ayat-ayat al quran. Tidak heran jika orang tua menginginkan anaknya mampu menghafal al quran, maka orang tua sesering mungkin mendengarkan lantunan ayat suci Al Quran.
Cara yang dapat digunakan adalah mengganti kata “hafalan” kata “ayok kita dengarkan dan tirukan!”. Memang sesederhana itu namun memilii efek perubahan yang signifikan. Anggapan merek bahwa hafalan adalah proses belajar yang sangat sulit. Namun dengan kemasan baru, mereka dapat diajak untuk menghafal. Pada hakikatnya, hafaan adalah mampu mengucapkan (kalimat) tana melihat. Sama halnya saat diajak mendengarkan lalu menirukan, anak anak akan setengah sadar untuk mengingat ingat kalimat yang harus mereka tirukan. Secara berulang ulang mereka akan lancar mengingat dan akan hafal dengan sendirinya.
Malang, 20/11/16

0 komentar:

Posting Komentar

Unordered List

Labels