Senin, 15 September 2014

Mama, Papa, Jangan Otoriter Dong!!!!!

Posted by iqbal ali wafa On 06.53 | No comments


Mama, Papa, Jangan Otoriter Dong!!!!!
Iqbal Ali Wafa

pola asuh orang tua terhadap anaknya sering membuat anak tertekan. Terutama di zaman sekarang ini. Memang pola asuh merupakan bentuk kasih sayang orang tua pada anaknya. Kasih sayang tersebut ditunjukkan oleh orang tua dengan cara berbeda-beda. Adakalanya orang tua memberikan pola asuh yang otoriter. Kalau orang jawa bilang “sak dek sak nyek, gak oleh ngunu, tapi kudu ngene”. Jika diterjemahkan dalam bahasa indonesia, perintah orang tua harus dituruti oleh anaknya. Walaupun anaknya memberontak dengan cara bagaimanapun, perintah orang tua harus di kerjakan.
Pola asuh tersebut rentan terhadap anak di masa remajanya nanti. Seiring berjalanya anak, anak yang mendapatkan pola asuh yang otoriter akan mengalami penumpukan keinginan yang luar biasa besar dalam memorinya. Keinginan tersebut akan muncul dengan sendirinya, sehingga anak ingin meluapkan apapun yang disimpanya dalam memori, pada akhirnya terjadi puncak klimaks dari emosi yang terpendam selama mendapatkan pola asuh yang otoriter.

Hal yang mungkin terjadi akibat pola asuh yang salah adalah dimasa depanya. Pola asuh otoriter berdampak pada psikis anak tersebut, anak akan merasa kurang percaya diri, kurang adanya teman, bermasalah pada masa remaja, konsep balas dendam pada anak dan lain sebagainya.
Kesan dari pola asuh anak secara otoriter terkadng menyeramkan, namun beberapa anak perlu mendapatkan pola asuh otoriter. Karena beberapa hal, seperti halnya dikhawatirkan terpengaruh lingkungan yang sangat buruk. Atau anak yang hiperaktife,
Di zaman sekarang, anak memiliki keceertdasan yang sangat berbeda dengan anak masa lalu. Banyak anak yang cerdas dimasa sekarang tinimbang masa lalu. Hal tersebut dipengaruhi gizi yang cukup untuk menunjang kecerdasan anak. Jika anak yang memiliki kecerdasan yang tinggi terus menerus mendapat banyak larangan, pasti anak tersebut akan bertanya-tanya pada benaknya dan memiliki keingintahuan yang berlebih. Jika keingintahuan tertumpuk tinggi, maka dapat terjadi beberapa masalah yang telah diungkapkan sebelumnya.
Sebaiknya anak diberi bekal pengetahuan yang cukup dan sepadan dengan usianya, namun tidak dilarang. Melainkan diberi tanggung jawab yang cukup pada anak. Isi dari tanggung jawab diantaranya kepercayaan yang ditanamkan pada anak dan kepercayaan orang tua terhadap anak. Anak yang mendapat tanggug jawab akan lebih berfikir kreatif dan lebih PEDE. Jika anak terlalu dibiarkan, anak juga akan bertingkah laku yang tdak terkontrol. Resiko yang ditimbulkan akan lebih berat tinimbang anak yang merasa tertekan akibat pola asuh otoriter.

0 komentar:

Posting Komentar

Unordered List

Labels