Tuntutan dari masyarakat untuk mahasiswa psikologi adalah
kemampuan untuk menasesmen seseorang. Banyak menganggap anak psikologi itu
tukang ramal dan keilmuanya tidak ilmiah. Memang itu sudah ada anggapan di
masyarakat. Bahkan yang paling parah adalah “orang psikologi sama dengan dukun.
Lulusan psikologi harus menguasai alat tes yang ada dalam
psikologi. Itu digunakn untuk memberikan assesmen yang sesuai dengan psikologi.
Selain itu alat tes psikologi wajib dikuasai karena hal itu adalah alat bagi
para psikolog. Bayangkan jika seorang psikolog disuruh memberikan asesmen atau
“ngetes uwong” lalu kenyataanya tidak bisa, ditaruh mana muka psikolog tersebut
?
Tes inteegensi terkadang dianggap sulit bagi para mahasiswa
psikologi. Namun tidak semua mahasiswa mengalami hal ini. Bisa jadi beberapa
mata kuliah dianggap sulit dan beberapa mata kuliah yang lain tidak dianggap
sulit. Mahsiswa memiliki cara belajar sendiri dan memiliki cara memahami yang
berbeda beda pula.
Dalam pertemuan pertama disatrankan bagi para mahasiswa yang
memiliki kesulitan dalam mata kuliah tertentu untuk mencari mahasiswa yang
menganggap mata kuliah tersebut gampang. Disamping itu langsung menanyakan pada
sumbernya langsung seperti buku pedoman atau dosen pengampu mata kuliah
tersebut.
Mengapa demikian? Ada mahasiswa yang menganggap sulit tapi
mahasiswa yang lain menganggap mudah mengenai intelegensi atau kecerdasan? Karena
didalamnya mencari skor kecerdasan yang memiliki skor tertentu dan tidak
terlihat secara nyata. Jika matematika mengukur tinggi suatu benda dengan
penggaris yang memiliki tinggi 50 cm dan mengukur tinggi benda yang lain dan
ternyata angka dalam penggaris menunjukkan angka 70 cm maka dapat disimpulkan bahwa
benda yang memiliki benda 70 cm lebih tinggi daripada benda yang memiliki
tinggi 50 cm.
Hal tersebut tidak berlaku dalam kecerdasan. Kecerdasan yang
memiliki skor 100 dan 120 tidak dapat
disimpulkan bahwa yang memiliki skor 100 lebih rendah dibandingkan dengan yang
memiliki skor 120, semua skor sama, yang membedakan adalah cara perlakuan
terhadap individu yang memilki skor 100 dan yang memilki 120.
0 komentar:
Posting Komentar