Ngobrol
mengenai mahasiswa, banyak sekali cerita cerita dari mereka. Entah ada yang
bertempat tinggal di kos, rumah kontrakan, pondok hingga ada pula yang menjadi
takmir. Nah, mahasiswa yang menjadi takmir inilah yang memiliki cerita unik.
Jika anak kosan mungkin seperti ada umumnya, mungkin yang mahasiswa yang mondok
memiliki cerita yang berbeda.
Nah, kembali ke
mahaiswa yang menjadi takmir. Mereka bertempat di masjid atau mushola. Mereka
dituntut menghargai waktu. Waktu yang digunakan adalah waktu sholat, bukan
waktu kantor. Mereka harus bangun maksimal jam 03.30 guna menyiapkan tempat
tinggalnya yang akan didatangi malaikat. Hehehe
Nah, mahasiswa
yang menjadi takmir terkadang banyak masalah kemasyarakatan yang mereka hadapi.
Minimal konflik antar warga sekitar hingga perebutan masjid atau mushola dengan
cap organisasi yang mereka ikuti. Lalu bagaimana posisi mahasiswa takmir agar
mereka aman? Sebab mereka hanya menumpang hidup, bukan penduduk asli yang
terlibat?
Salah satu cara
agar si takmir aman dari konflik warga. Sebisa mungkin menghindari konflik
tersebut. Tidak ikut campur terlalu dalam kepada konflik tersebut. Lalu yang
paling penting adalah tetap berpegang teguh pada intruksi ketua takmir.
Bagaimanapun ebijakan ada diketua takmir sebagai penanggung jawab dan pelindung
takmir. Selain itu tetap berpegang teguh pada ajaran yang diyakini kebenaranya.
Nah itu sebabnya takmir harus bersifat netral.
0 komentar:
Posting Komentar